Potret Pendidikan Gen Z dalam Dunia Kerja
20 Februari, 2025
Keterampilan yang belum sesuai kebutuhan industri, serta terbatasnya peluang kerja yang relevan dengan keahlian menjadi kendala yang dihadapi Gen Z.
Keterangan foto: Ilustrasi wisudawan
NEXT Indonesia - Generasi Z berusia 15-29 tahun yang telah masuk ke dalam angkatan kerja kini mencapai 40,3 juta orang, menjadikan mereka kelompok usia terbesar yang berkontribusi terhadap pasar kerja nasional.
MOST POPULAR
Namun, dominasi kelompok usia muda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gen Z tersebut belum sepenuhnya berbanding lurus dengan kontribusi produktif yang maksimal.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat, dari total angkatan kerja Gen Z, 22,3 juta orang merupakan lulusan SMA atau sederajat. Sementara itu, 7,1 juta orang lainnya hanya menamatkan pendidikan hingga tingkat SMP atau sederajat. Artinya, sekitar 73% dari Gen Z yang bekerja saat ini belum memiliki kualifikasi pendidikan tinggi.
Adapun Gen Z yang memiliki ijazah pendidikan tinggi yakni hanya sekitar 5,8 juta orang, itu pun belum terserap semua karena 755 ribu orang atau 13% di antaranya masih berstatus sebagai pengangguran.
Fenomena ini sering disebut sebagai pengangguran terdidik, suatu kondisi di mana seseorang telah mengenyam pendidikan tinggi namun gagal memperoleh pekerjaan yang sesuai atau bahkan sama sekali tidak bekerja.
Keterampilan yang belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri, serta terbatasnya peluang kerja yang relevan dengan keahlian mereka menjadi kendala yang dihadapi Gen Z. Kondisi ini menunjukkan perlunya reformasi di sektor pendidikan dan ketenagakerjaan.