Research  By Editorial Desk

10 Pekerjaan Pilihan Kelas Menengah

16 April, 2025

Ternyata lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi serta perawatan mobil dan sepeda motor menjadi pekerjaan yang paling banyak dilakoni.

Ilustrasi alat perkakas - Next Indonesia

Keterangan foto: Ilustrasi perkakas kerja

DOWNLOADS


cover next review next indonesia kelas menengah berguguran.jpeg

Kelas Menengah Berguguran

Download

NEXT Indonesia - Hasil analisis NEXT Indonesia terhadap pekerjaan kelas menengah, ternyata lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi serta perawatan mobil dan sepeda motor menjadi pekerjaan yang paling banyak dilakoni. Bersama dengan industri pengolahan, dua sektor tersebut bertahan dalam lima tahun terakhir sebagai penghasil kelas menengah terbanyak.

Dari sisi jumlah, sebenarnya kelas menengah yang bekerja di sektor perdagangan besar dan eceran mengalami penurunan. Ketika 2019, populasinya ada 6,7 juta, kemudian menjadi 5,2 juta di 2024. Namun tetap ada di urutan pertama, dengan porsi 10,8 persen dari total keluarga kelas menengah bekerja di sektor tersebut. 

Industri pengolahan menjadi jenis pekerjaan utama kedua tempat keluarga kelas menengah mencari nafkah. Seperti halnya di sektor perdagangan besar dan eceran, jumlah pekerja pada bidang pengolahan mengalami penurunan, dari 4,1 juta pekerja pada 2019 menjadi 3,2 juta orang pada 2024, atau turun sekitar 20,9 persen.

Secara umum, dalam 10 besar kelompok pekerjaan pilihan kelas menengah, rata-rata jumlahnya menurun. Namun ada satu jenis pekerjaan yang pada 2019 ada di peringkat 12, yakni perkebunan, justru masuk 10 besar pada 2024. Jumlah kelas menengah yang bekerja di sektor tersebut bertambah 27.555 rumah tangga atau 2,8 persen.

Pekerjaan di sektor perkebunan tersebut menggantikan posisi sektor aktivitas keuangan dan asuransi yang terlempar dari daftar 10 besar.

Jutaan Kelas Menengah Belum Punya Rumah

Sungguh ironi. Temuan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 2,1 juta atau 14,3 persen rumah tangga kelas menengah yang tidak tinggal di rumah milik sendiri. Mereka masih menumpang di rumah orang lain, mengontrak atau tinggal di rumah dinas.

Dari temuan survei tersebut, aset yang dimiliki oleh keluarga kelas menengah kebanyakan sepeda motor. Sekitar 88,5 persen rumah tangga di kelas tersebut rata-rata memiliki, begitu juga dengan tanah atau lahan (81,7 persen). 

Namun untuk kendaraan roda empat, tidak sampai separuh keluarga kelas menengah yang memiliki. Jumlahnya hanya 5,6 juta keluarga atau 37,4 persen dari total rumah tangga kelas menengah. Boleh jadi aset jenis ini kurang diminati, dan mereka lebih memilih punya simpanan lahan.

Related Articles

blog image

Para Penguasa Dana Masyarakat

Perkembangan Dana Pihak Ketiga mencerminkan denyut kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional.

Selengkapnya
blog image

Musim Gugur Batu Bara: Harga Anjlok, Ekspor Turun, dan Upah Pekerja Tergerus

Harga batu bara jatuh, ekspor turun, dan upah pekerja merosot. Industri batu bara Indonesia masuk fase lesu dan butuh dorongan hilirisasi.

Selengkapnya
blog image

Rumus Terbaik untuk Upah Layak

Mulai tahun 2026, pemerintah pusat tak lagi menetapkan upah minimum dalam satu angka tunggal, seperti selama ini.

Selengkapnya